PERSIAPAN BUDIDAYA CACING TANAH (Bagian 1)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat membudidayakan cacing tanah, yaitu pembuatan kandang pertumbuhan cacing tanah, pembuatan wadah pemeliharaan cacing, pembuatan media, persiapan bibit, penebaran, dan pemeliharaan. Setelah kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan, maka dapat dilakukan kegiatan panen, kemudian pascapanen, dan akhirnya dipasarkan.
Kandang pelindung
Pertumbuhan cacing tanah sangat berhubungan sekali dengan sistem budidayanya, karena kesuksesan merupakan cara yang perlu diversifikasikan. Meningkatkan jumlah cacing tanah dalam media hidup dan kemudian meningkatkan nutrisi kascing guna melengkapi siklus hara. Banyak peternak sapi maupun kerbau mengembangkan penghasilan kedua dari penjualan cacing tanah dengan berbudidaya cacing tanah dekat dengan kandang sapi maupun kerbau di mana kotoran dari sapi maupun kerbau secara langsung akan diberikan kepada cacing tanah untuk dijadikan sebagai bahan pakannya sekaligus media yang baru bagi mereka.
Untuk memilih kandang pelindung guna budidaya cacing tanah sangat perlu diperhatikan, di dalam ruangan atau di luar ruangan, ini tergantung pada iklim, jenis sistem yang akan digunakan, keuangan yang tersedia, dan tujuan untuk budidaya cacing tanah. Seperti disebutkan sebelumnya, cacing tanah kebanyakan dapat mentolerir suhu antara 15° sampai 21° C. Semakin dekat dengan suhu cukup ekstrim, cacing tanah tidak mau makan terhadap makanan yang kita sediakan dan bereproduksi. Untuk memaksimalkan produksi cacing tanah, suhu harus tetap dipertahankan antara 15° dan 21° C. Untuk mencapai tingkat ini mungkin memerlukan menyediakan semacam penampungan atau isolasi yang dapat menahan panas di musim hujan dan mendinginkan media selama dimusim kemarau.
Jika wadah pemeliharaan diletakkan di luar ruangan yang perlu diperhatikan adalah tempat yang teduh biasanya dibawah pohon atau di bawah atap gedung yang terbuka. Wadah pemeliharaan yang diletakkan dalam ruangan harus ditempatkan di mana ada drainase dan ventilasi yang memadai.
Pastikan air dan listrik yang dipasok kekadang. Karena banyaknya air yang dibutuhkan untuk menjaga kelembaban media hidup cacing tanah. Listrik hanya diperlukan sebagai penerangan dan kontrol suhu saja, seperti kipas angin untuk mendinginkan wadah pemeliharaan cacing tanah dan sistem pemanas tambahan untuk kehangatan. Lampu adalah metode yang paling efektif untuk mencegah cacing tanah pergi meninggalkan media hidup mereka.
Wadah Pemeliharaan
Wadah pemeliharaan cacing tanah dapat dibangun dari banyak bahan, termasuk blok kayu, terpal, keranjang buah, bak plastik, beton atau batu bata. Dan perlu di perhatikan jangan menggunakan bahan yang mengandung aromatik yang dapat mengganggu pertumbuhan dan reproduksi cacing tanah.
Pembudidaya cacing tanah kadang-kadang memilih untuk menggunakan item seperti berikut sebagai wadah pemeliharaan, karena bahan tersebut dapat diperoleh secara gratis atau murah: Bak mandi bekas dari plastik, Keranjang buah bekas, blong bekas penyimpanan ikan, terpal atau kotak dari kayu bekas. Jika salah satu wadah memiliki dasar yang rapat, maka perlu dibuatkan lubangan untuk drainase. Belatung yang dibawa lalat dapat memangsa cacing tanah, jadi jika mereka banyak ditemukan di daerah media hidup atau di wadah pemeliharaan, maka akan diperlukan penutup untuk melindungi media hidup dari serangan lalat.
Lebar yang paling nyaman untuk wadah pemeliharaan cacing tanah adalah 1 meter. Untuk panjangnya, pembudidaya cacing tanah umumnya membangun wadah pemeliharaannya minimal 2 meter. Jika wadah pemeliharaan 2 meter, beberapa pembudidaya ingin memasang pembagi setiap 1,5 sampai 2 meter untuk kemudahan dalam membagi, panen, membersihkan, atau memberikan pakan. Dan pembudidaya lainnya memilih untuk tidak menggunakan pemisah dalam wadah pemeliharaannya.
Untuk kedalaman media hidup cacing tanah seharusnya berkisaran antara 25 sampai 30 cm. Jika terjadi suhu atau iklim yang terlalu dingin atau panas disekitar kandang pelindung, inilah yang menjadi pertimbangan media hidup cacing sedalam 25 sampai 30 cm, dimana suhu tanah di kedalaman itu konstan akan menjaga cacing dari suhu atau iklim dingin dan panas.
Jarak ideal antara wadah pemeliharaan adalah 1 meter. Hal ini memungkinkan ruang untuk mempersiapkan media hidup cacing tanah untuk mengganti media yang lama ke yang baru, pemberian pakan, panen, kontrol media atau membersihkan media dari hama yang menyerang.
Menentukan arah wadah pemeliharaan cacing tanah sangatlah perlu untuk diperhatikan. Jika wadah pemeliharaan di tata memanjang seharusnya di tata pararel dengan angin yang berhembus. Misalnya, jika angin berhembus Arah memanjang dari tempat tidur cacing tanah dan tempat penampungan dari barat ke timur, maka wadah pemeliharaan harus ditata menjulur arah barat-timur. Hal ini akan mencegah angin yang sangat kuat bagian terbesar dari wadah pemeliharaan dan akan mencegah penutup wadah pemeliharaan yang digunakan agar tidak tertiup angin.
Seperti dijelaskan sebelumnya, dalam kondisi tertentu, cacing tanah memiliki kecenderungan untuk pergi meninggalkan wadah pemeliharaanya. Banyak pembudidaya berusaha untuk mencegah cacing agar tidak bermigrasi atau setidaknya mencoba untuk menangkap kembali sebelum mereka meninggalkan wadah pemeliharaanya atau mati. Dan untuk tidak diabaikan bagi pembudidaya, menyalakan lampu terus sepanjang malam dan pada hari-hari hujan atau berkabut sangat diperlukan. Dalam pembuatan wadah pemeliharaan kalau bisa tingginya melebihi media hidup yang di pakai, setidaknya 5 – 10 cm dari permukaan media hidup cacing tanah. Atau dengan metode yang lainnya, di bawah wadah pemeliharaan di beri alas dari terpal yang berfungsi sebagai untuk mengontrol jika ada cacing yang berusaha meninggalkan wadah pemeliharaannya sehingga mencegah mereka agar tidak cepat untuk menggali kedalam ketanah.
Meskipun media hidup dan wadah pemeliharaan yang paling sering digunakan oleh pembudidaya cacing memilih metode seperti, tumpukan bedeng dan sistem mengapit.
Tumpukan bedeng adalah tumpukan bergaris lurus pada tanah yang media hidup cacing tanah yang panjangnya sampai dengan 3 meter. Pembudidaya menggunakan metode ini bertujuan agar dapat mengontrol media hidup dan cacing tanah secara ekstensif baik dikandang terbuka atau dibawah penutup, tetapi membutuhkan lahan yang begitu luas atau bangunan cukup besar.
Sistem mengapit adalah sistem tumpukan bendeng yang dimodifikasi untuk memaksimalkan tempat yang ada dan mempermudah pemanenan lebih mudah karena tidak perlu untuk memisahkan cacing tanah dari vermikompostingnya.
0 comments