Cacing tanah jenis ini memiliki kalung karena tubuhnya relatif keras seperti kalung perhiasan yang biasa dikenakan wanita. Cacing ini termasuk jenis lokal dan biasa digunakan sebagai obat tradisional penurun panas atau sakit tifus. Cacing jenis ini sangat aktif, jika disentuh tubuhnya akan menggeliat dan segera melarikan diri. Ciri-ciri umum yang mudah dikenali pada cacing ini adalah:Panjang tubuh cacing kalung dewasa 14-20 cm.Ukuran tubuh...
Warna tubuhnya relatif merah menjadikannya disebut cacing merah. Berikut ciri-ciri lengkapnya sebagai berikut:Ukuran tubuh cacing merah agak kecil, panjang 7-8 cm.Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris.Jumlah segmen mencapai 95-150. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16.Dibandingkan dengan cacing koot, gerakan cacing merah agak lamban.Cacing ini mudah dibudidayakan dan banyak dijumpai pada tumpukan kotoran ternak peliharaan, tumpukan bahan organik, tumpukan sampah rumah tangga atau sampah pasar,...
Tidak diketahui secara pasti mengapa cacing ini dinamakan cacing koot. Cacing ini merupakan cacing lokal dari jenis Pheretima yang banyak dijumpai di Indonesia. Berikut ciri-ciri cacing koot:Jika dibandingkan dengan cacing merah, ukuran tubuh cacing koot lebih panjang, tetapi lebih pendek dari cacing kalung.Warna tubuhnya cokelat kekuningan.Gerakannya lamban, jika disentuh tubuhnya akan melingkar. Struktur tubuhnya yang liat menyebabkan cacing ini sering digunakan sebagai umpan pancing. ...
Hingga kini, belum ada yang menjelaskan kenapa cacing yang satu ini disebut cacing sonari. Sebenarnya, jika dilihat dari ciri-cirinya sedikit agak berbeda dengan cacing-cacing lokal lainnya. Berikut penjelasan mengenai ciri-ciri fisiknya: Tubuhnya lebih besar dibandingkan dengan cacing lokal lain, berwarna hitam dengan segmen yang nyata seperti sisik. Banyak ditemukan di hutan atau kebun yang sejuk dan tumpukan serasah. Pada malam hari, cacing sonari...
Adalah tergolong cacing besar, kemerahan seperti cacing Eropa , tapi sekarang juga banyak didistribusikan di tempat lain di seluruh dunia (bersama dengan beberapa lumbricus Rubellus) karena dikenal orang. Di beberapa daerah orang menganggapnya sebagai suatu spesies hama yang serius karena sering berkompetisi cacing asli.Spesies ini umumnya mencapai 20 - 25 cm. Cacing ini memiliki kebiasaan yang tidak biasa, mereka biasa melakukan perkawinan di...
Cacing ini kalau dipencet akan mengeluarkan getah putih yang sangat lengket di tangan dan karena mengandung phospor, cairan ini akan terlihat menyala di malam hari. Ciri khas cacing ini adalah warna tubuhnya merah kecoklatan. Cacing ini termasuk lincah gerakannya sehingga kadang perlu dimatikan (dengan dipukul-pukulkan ke kayu) sebelum diberikan kepada burung. Cacing jenis banyak dibudidayakan untuk digunakan sebagai bahan baku obat. Cacing ini...
Cacing berkepala hitam adalah spesies cacing besar yang tinggal di liang permanent. Tidak seperti beberapa cacing tanah lainnya yang tidak menjaga liang mereka. Mereka dapat menghasilkan tumpukan kotoran cacing sangat banyak, kadang-kadang bisa mencapai ketinggian 5cm disekitar pintu masuk liangnya.HabitatCukup luas, umumnya (5 sampai 20 cacing per meter perseginya), mereka senang hidup dalam tanah basa di daerah terbuka seperti kebun, padang rumput dan...
HabitatBiasanya ditemukan di tumpukan kompos disekitar kebun, serasah daun yang sudah membusuk, tanah yang kaya akan bahan organik dan tumpukan pupuk kandangMakananMemakan vegetasi yang sudah membusukUkuranUkuran khasnya dewasa 6 cm KarakteristikSeluruh permukaan tubuhnya bergarisPermukaan memiliki garis berwarna merah gelap dan diantaranya memiliki garis berwarna kekuningan.Klitelium biasanya berwarna sama dengan tubuhnyaDapat memancarkan cairan kekuningan yang berbau tidak menyenangkan ketika dalam keadaan yang membahayakan bagi dirinya....
HabitatDitemukan di padang rumput di tanah yang subur, kebun dan hutan. Kebanyakan mereka tinggal di lapisan paling atas tanah.MakananMemakan tanahUkuranUkuran dewasa khasnya adalah 10 cmKarakteristikTubuh dari segmen pertama atau seluruhnya berwarna pucatDapat bervariasi dari biru keabu-abuan jika berwarna merah muda pucatEkor berwarna kuning (empat atau lima segmen terakhir)Mungkin memiliki garis ungu atau biru pada permukaan atas ...
Cacing tanah dalam sejarah hidupnya mempunyai spesies yang berbeda dan menempati relung ekologi yang berbeda pula. Lee (1985) mengelompokkan spesies cacing tanah ke dalam tiga kategori ekologi berdasarkan strategi mencari makanan dan membuat liang, yaitu spesies epigeic, endogeic, dan anecic. Epigeic Cacing tanah jenis ini pada dasarnya merupakan cacing tanah penghuni sampah. Cacing tanah ini hidup di dalam atau dekat permukaan sampah dan memakan...
Cacing tanah tidak memiliki paru-paru. Mereka bernapas melalui kulit mereka. Oksigen dan karbon dioksida melewati kulit cacing tanah dengan difusi. Untuk difusi terjadi, kulit cacing tanah harus tetap terjaga kelembabannya. Cairan tubuh dan lendir dilepaskan untuk menjaga agar kulit terjaga kelembabannya. Oleh karena itu cacing tanah, sangat memerlukan tanah/media yang lembab. Inilah salah satu alasan mengapa mereka biasanya muncul dipermukaan pada malam hari...
Sistem organ tubuh penting lainnya adalah sistem peredaran darah. Cacing ini memiliki sistem peredaran darah tertutup. Cacing tanah bersirkulasi darah secara eksklusif melalui pembuluh. Ada tiga pembuluh utama yang memasok darah ke organ dalam cacing tanah tersebut. Pembuluh ini adalah lengkungan aorta, pembuluh darah dorsal, dan pembuluh darah ventral. Lengkungan Aorta berfungsi seperti hati manusia. Ada lima pasang lengkungan aorta, yang memiliki tanggung...
Sistem pencernaan dibagi menjadi banyak daerah, masing-masing dengan fungsi tertentu. Sistem pencernaan terdiri dari faring, kerongkongan, tembolok, usus dan lambung otot. Makanan seperti tanah memasuki mulut cacing tanah di mana ia ditelan oleh faring. Kemudian tanah melewati kerongkongan, yang memiliki kelenjar calciferous yang melepaskan kalsium karbonat untuk membersihkan tubuh cacing tanah dari kelebihan kalsium. Setelah melewati kerongkongan, makanan bergerak ke tembolok di mana...
Cacing tanah diklasifikasikan dalam filum Annelida atau Annelida. Annelida dalam bahasa Latin berarti, "cincin kecil." Tubuh cacing tanah adalah tersegmentasi yang terlihat seperti banyak cincin kecil bergabung atau menyatu bersama-sama. Cacing ini terbuat dari sekitar 100-150 segmen. Bagian tubuh yang tersegmentasi menyediakan fungsi struktural penting. Segmentasi dapat membantu cacing tanah berpindah-pindah. Setiap segmen atau bagian memiliki otot dan bulu disebut setae. Bulu atau...