SEBAGAI PENGOLAH SAMPAH DAN PENGHASIL PUPUK (KASCING)

Banyak Negara yang menggunakan cacing tanah sebagai media pengolah sampah. Cacing tanah mempunyai kemampuan yang cukup besar dan cukup mengagumkan untuk memusnahkan bahan organik. Namun hanya limbah organik yang dapat diolah cacing tanah menjadi kompos. Limbah yang tidak dapat diurai adalah yang mengandung garam dapur, detergen atau insektisida. Limbah seperti plastik, besi, logam, kaca, dan karet juga bisa diuraikan oleh cacing.
Bahan organik merupakan sumber makanan utama bagi cacing tanah. Setelah bahan organik dimakan maka dihasilkan pupuk organik. Pupuk organik tersebut lebih dikenal sebagai kascing (bekas cacing). 1 kg cacing dapat mengolah 1 kg sampah dapur dan menghasilkan kascing 0,5 kg setiap harinya. Sistem pencernaan cacing tanah berisi berbagai enzim yang mampu mengurai sampah bahkan dapat menetralisir zat-zat beracun. 
Kascing mengandung berbagai bahan atau komponen yang bersifat biologis maupun kimiawi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Kandungan mikroorganik kascing 3-4 kali lebih tinggi dibanding pupuk kandang biasa. Pada dasarnya proses pengomposan merupakan kerja sama cacing dengan mikroorganisme lain. Mikroorganisme menguraikan hasil samping cacing tanah sehingga kerja mikroorganisme lebih efektif dan cepat. 

NO
PARAMETER
KASCING
KOMPOS
1.
C. Organik
20,69%
25,04%
2.
pH (H2O)
6,8
6
3.
N total
1,90%
1,19%
4.
P tersedia
33,54 ppm
-
5.
P total
61,42 ppm
-
6.
Ca
30,00 (me/100g)
10,75 (me/100g)
7.
Mg
15,23 (me/100g)
3,13 (me/100g)
8.
K
10,31 (me/100g)
7,26 (me/100g)
9.
Na
2,42 (me/100g)
5,30 (me/100g)
10.
Kapasitas Tukar Kation
68,95 (me/100g)
35,50 (me/100g)
11.
Kejenuhan basa
84,00 %
74,48 %
Tabel perbandingan unsur hara dalam kascing dan kompos

You Might Also Like

0 comments

Top Categories